Casual Hijab Style, Busana muslim modern

Pages

23 April, 2013

RESELLER PRODUK OR DROPSHIPPER .........


Hampi selama 1 bulan terakhir ini kami dibanjiri oleh pertanyaan yang sama, Memang apa sih bedanya antara Reseller dan Dropshipper....

Jujur tadinya kami mengira, pertanyaan tersebut untuk sebagian kecil orang saja. Tapi ternyata banyak sekali sahabat /Rhine lovers yang masih rancu antara definisi, pengertian Reseller dan Dropshipper.

Dropshipper adalah metode ritel di mana Anda tidak mempunyai persedian stok. Sebaliknya, Anda bermitra dengan Grosir/Produsen yang sudah mempunyai stok persediaan produk.
Anda mentransfer pesanan pelanggan dan rincian pengiriman kepada mereka (Grosir/Produsen), dan mereka mengirimkan barang langsung kepada pelanggan




Manfaat terbesar dari Dropshipper adalah:
1. Anda tidak perlu khawatir tentang isu-isu stok barang atau inventaris.

2. Tidak memerlukan "modal" yang terlalu besar

3. Resiko bisnis yang tidak terlalu besar (karena tidak terbebani oleh stok barang)

Kelemahan Dropshipper:
 1. kalau barangnya sangat "laris" dan karena tidak ada stok (pada dropshipper) kemungkinan barang/produk habis karena dibeli/distok oleh reseller.

5. Margin keuntungan dibawah reseller (sesuai lah yaa, antara "pengorbanan" dan hasil...) 

Dropshipper ini dilakukan secara online (jualannya dengan webstore/blog atau FB Page) atau dengan cara offline dengan katalog fisik/ printout produk. Atau modifikasi keduanya.


Reseller adalah  perusahaan atau individu (pedagang) yang membeli barang atau jasa dengan tujuan menjual produk/jasa tsb. Disini pembeli/reseller harus men-stok barang yang dibelinya.

Manfaat Reseller:
1. Stok barang "terjamin"
2. Margin yang lumayan besar
3. Bisa "menguasai" pasar untuk daerah tertentu (kalau memang penjualannya sangat bagus dan ini memang ditentukan oleh banyak faktor
4. Bisa langsung bertransaksi kepada konsumen karena sudah mempunyai stok

Kelemahan:
1. Perlu Modal yang cukup besar, karena harus stok barang dalam jumlah yang "memadai". Kalau stok barangnya terlalu sedikit "kurang" menarik konsumen
2. Kemungkinan stok yang "menumpuk"
3. Perlu "tempat" khusus untuk persediaan barang/stok  

So, Dropshipper bagian dari Reseller (Dropshipper subset dari Reseller). Reseller Bisa menjadi Grosir yang bermitra dengan banyak Dropshipper.

Produsen (Dalam hal ini RHINE BUTIK HIJAB), bisa merangkap menjadi grosir. Pada tahapan tertentu, produsen benar-benar harus fokus dan tidak lagi menjadi grosir (agar fokus dan bisa menghasilkan produk yang berkualitas).

Rhine Butik Hijab, mempunyai beberapa Reseller (Reseller ini bisa menjadi Grosir, kalau memang penjualannya sangat bagus dan pesanannya juga dalam jumlah yang besar). Reseller ini ada yang langsung ke konsumen/ end user atau sebagai grosir (yang juga mempunyai banyak dropshipper atau reseller lain di bawahnya).  

Semuanya tergantung dari skala bisnis yang "mampu" kita perankan saat ini (rumusnya Kemudahan Dan Kesempatan yang Dia Sang Pemberi Rezqi berikan kepada kita per saat ini). Tidak perlu terlalu berangan-angan tinggi tapi tidak berbuat apa-apa (capekk dech...). Yang penting FOKUS, FOKUS & FOKUS.

Kita niatkan semuanya dalam rangka "proses" pengenalan DIRI lebih lanjut dan lebih dalam (siapa kita, apa kekurangan kita, apa yang cocok untuk kita jalani, apakah kita cocok menjadi "pedagang", kelemahan-kelemahan kita, sifat-sifat buruk kita, dsb). Kalau urusan "takaran" (banyak/sedikitnya) rezqi yang akan kita peroleh itu merupakan Hak Prerogratif Sang Rabbul 'Alamiin.

Okay Sahabat, semoga bermanfaat yaa...