Casual Hijab Style, Busana muslim modern

Pages

15 October, 2013

MIX and MATCH FOR WORKS OR CASUAL LOOK FOR DAILY ACTIFITY

Nah Sekarang kita coba mix and match untuk kerja atau busana casual sehari-hari  yuukkk

 Blus Bahan Katun Dengan Serut



  Hijab/jilbabnya bisa sedikit feminin dengan sentuhan bordir
          


   Rok Panjang Motif Etnik                                                               
                                         
              Alas kaki bisa pakai Flat Shoes atau Wedges (tergantung situasi, kondisi, jangan maksain juga pakai wedges kalau lagi ke lapangan)

                                            

 Tas warna Abu muda








Mudah-mudahan bisa memberikan sedikit masukkan/ide pakaian kerja or casual for daily activity.....

27 May, 2013

BROWN TALK IN HIJAB STYLES.......

Rhine Lovers....
Kita coba padu padan blouse dengan rok panjang dan asesoriesnya.




RH1 - 00212A

Akan kita padu padan dengan rok panjang, ada beberapa pilihan model  rok-nya :

Pilihan  Rok 1

















Pilihan  Rok 2
Pilihan Rok 3




Untuk Pilihan Rok 3 ini, harus ditambah legging hitam



Pilihan Rok 4



       




           
Pilihan Rok 4 ini harus 
memakai legging hitam/coklat tua














Untuk Hijabnya, Inner ninja warna hitam or coklat tua or tembaga/copper. Pashmina viscose dengan pinggiran payet india.

Pashmina Viscose  RH6 - 00512C 








Untuk alas kaki,bisa menggunakan:
Boot   
Atau  Sandal




Atau memakai boot tinggi seperti ini:





Mangga Silahkan dipadu padan sesuai "selera" dan kebutuhan. Jangan takut mencoba style baru (sekali-sekali kita bisakeluar dari zona "aman" style hijab kita).

Tidak perlu menggunakan asesories lainnya yaa.... It's so cute... Yukk coba....

Tapi judulnya jangan maksain kalau ngga punya ada ngga ada budgetnya yaa....

Be Your Self With Your Own Hijab Styles......

08 May, 2013

KATALOG FISIK RHINE

Wow katalog fisik Rhine sudah jadi.....

Yukkk lihat-lihat tampilan real katalognya seperti apa.... Kertas Art Paper 260 gr, Keren Banget.....

  Nah ini Cover Depan Untuk Katalog Jilbab, pashmina, Inner.




















Ini Bagian Cover Belakang ......
Untuk Katalog Jilbab, pashmina, Inner.






Ini Salah satu halaman isinya







Ini Juga Salah satu Halaman Isinya
 












Ini Tampak Cover depan & Belakang yang posisinya dibuka












Cover depan Dan Belakang 
Katalog Busana & Mukena




Ini Salah satu Bagian isinya
 

Halaman-halaman Lain di dalamnya






Untuk Katalog ini ada 4 Kategori yang bisa dipilih:

1. Katalog busana + Mukena, Sebanyak 20 halaman (Kertas Art Paper 260 gr)  Harga  Rp 30.000
2. Katalog Jilbab, Pashmina & Inner, Sebanyak 16 halaman (Kertas Art Paper 260 gr)   Harga  24.000
3. Katalog Busana saja, sebanyak 16 halaman (Kertas Art Paper 260 gr)    Harga  Rp  24.000
4. Katalog  Jilbab, Pashmina, Inner & Mukena, Sebanyak 20 halaman (Kertas Art Paper 260 gr) Harga   Rp 30.000  


23 April, 2013

RESELLER PRODUK OR DROPSHIPPER .........


Hampi selama 1 bulan terakhir ini kami dibanjiri oleh pertanyaan yang sama, Memang apa sih bedanya antara Reseller dan Dropshipper....

Jujur tadinya kami mengira, pertanyaan tersebut untuk sebagian kecil orang saja. Tapi ternyata banyak sekali sahabat /Rhine lovers yang masih rancu antara definisi, pengertian Reseller dan Dropshipper.

Dropshipper adalah metode ritel di mana Anda tidak mempunyai persedian stok. Sebaliknya, Anda bermitra dengan Grosir/Produsen yang sudah mempunyai stok persediaan produk.
Anda mentransfer pesanan pelanggan dan rincian pengiriman kepada mereka (Grosir/Produsen), dan mereka mengirimkan barang langsung kepada pelanggan




Manfaat terbesar dari Dropshipper adalah:
1. Anda tidak perlu khawatir tentang isu-isu stok barang atau inventaris.

2. Tidak memerlukan "modal" yang terlalu besar

3. Resiko bisnis yang tidak terlalu besar (karena tidak terbebani oleh stok barang)

Kelemahan Dropshipper:
 1. kalau barangnya sangat "laris" dan karena tidak ada stok (pada dropshipper) kemungkinan barang/produk habis karena dibeli/distok oleh reseller.

5. Margin keuntungan dibawah reseller (sesuai lah yaa, antara "pengorbanan" dan hasil...) 

Dropshipper ini dilakukan secara online (jualannya dengan webstore/blog atau FB Page) atau dengan cara offline dengan katalog fisik/ printout produk. Atau modifikasi keduanya.


Reseller adalah  perusahaan atau individu (pedagang) yang membeli barang atau jasa dengan tujuan menjual produk/jasa tsb. Disini pembeli/reseller harus men-stok barang yang dibelinya.

Manfaat Reseller:
1. Stok barang "terjamin"
2. Margin yang lumayan besar
3. Bisa "menguasai" pasar untuk daerah tertentu (kalau memang penjualannya sangat bagus dan ini memang ditentukan oleh banyak faktor
4. Bisa langsung bertransaksi kepada konsumen karena sudah mempunyai stok

Kelemahan:
1. Perlu Modal yang cukup besar, karena harus stok barang dalam jumlah yang "memadai". Kalau stok barangnya terlalu sedikit "kurang" menarik konsumen
2. Kemungkinan stok yang "menumpuk"
3. Perlu "tempat" khusus untuk persediaan barang/stok  

So, Dropshipper bagian dari Reseller (Dropshipper subset dari Reseller). Reseller Bisa menjadi Grosir yang bermitra dengan banyak Dropshipper.

Produsen (Dalam hal ini RHINE BUTIK HIJAB), bisa merangkap menjadi grosir. Pada tahapan tertentu, produsen benar-benar harus fokus dan tidak lagi menjadi grosir (agar fokus dan bisa menghasilkan produk yang berkualitas).

Rhine Butik Hijab, mempunyai beberapa Reseller (Reseller ini bisa menjadi Grosir, kalau memang penjualannya sangat bagus dan pesanannya juga dalam jumlah yang besar). Reseller ini ada yang langsung ke konsumen/ end user atau sebagai grosir (yang juga mempunyai banyak dropshipper atau reseller lain di bawahnya).  

Semuanya tergantung dari skala bisnis yang "mampu" kita perankan saat ini (rumusnya Kemudahan Dan Kesempatan yang Dia Sang Pemberi Rezqi berikan kepada kita per saat ini). Tidak perlu terlalu berangan-angan tinggi tapi tidak berbuat apa-apa (capekk dech...). Yang penting FOKUS, FOKUS & FOKUS.

Kita niatkan semuanya dalam rangka "proses" pengenalan DIRI lebih lanjut dan lebih dalam (siapa kita, apa kekurangan kita, apa yang cocok untuk kita jalani, apakah kita cocok menjadi "pedagang", kelemahan-kelemahan kita, sifat-sifat buruk kita, dsb). Kalau urusan "takaran" (banyak/sedikitnya) rezqi yang akan kita peroleh itu merupakan Hak Prerogratif Sang Rabbul 'Alamiin.

Okay Sahabat, semoga bermanfaat yaa...  

18 April, 2013

UNTUK PARA PENCARI SEJATI..... "KARSA" GUSTI ALLAH SWT KEPADA HARI JUM'AT





Allahumma Shalli 'ala Sayyidiina wa habibina wa syafiina Muhammad wa 'ala alii Sayyidina Muhammad Kama Shallaita 'ala sayyidina Ibrahim wa 'ala ali sayyidina Ibrahim .
Wa barik 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala ali sayyidina Muhammad kama barakta 'ala Sayyidina Ibrahim wa 'ala ali Sayyidina Ibrahim. Innaka hamiidum majiid....

Kita sering mendengar bahwa hari Jum’at adalah hari yang penuh dengan keutamaan. Apakah bisa dijelaskan dalil-dalil yang menjelaskan tentang keutamaan hari Jum’at yang juga disebut sebagai hari ied dalam seminggu ini?

Undang-undang dan hikmah Allah menuntut untuk mengutamakan sebagian makhluk-Nya di atas sebagian yang lain. Maka, Allah pun mengutamakan sebagian hamba-hamba-Nya dengan memilih sebagian mereka menjadi Nabi dan memuliakannya mengemban risalah kerasulan. Lalu, Allah mengistimewakan lima orang Nabi dan Rasul pilihan-Nya untuk menempati derajat ulul azmi dengan pemuliaan yang lebih lagi, selanjutnya, Allah menjadikan Nabi dan Rasul terkasih-Nya, Muhammad sebagai sayyidul anbiya’ wal mursalin, penghulu para Nabi dan Rasul.

Allah juga mengutamakan beberapa tempat atas tempat yang lain. Misalnya, Mekah Al-Mukarramah dan Madinah Al-Munawwarah. Allah juga mengutamakan sebagian masa dan waktu atas sebagian yang lain. Allah pun menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan yang paling utama dan paling mulia. Sebab, di dalamnya terdapat satu malam yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan. Selain itu, Allah menjadikan hari Kurban dan hari Arafah sebagai hari yang paling utama dalam setahun, serta menjadikan hari Jum’at sebagai hari yang paling utama dalam sepekan. Karena itu, Allah mengistimewakan hari Jum’at dengan berbagai keutamaan sebagaimana yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam melalui sabdanya. Maka sudah seyogyanya kita mengagungkan, menghormati, memuliakan dan mengistimewakan hari Jum’at ini dengan berbagai macam bentuk ibadah.
Di antara keutamaan dan keistimewaan hari Jum’at adalah :

1. Hari Jum’at adalah hari terbaik


عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ »

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik dimana matahari terbit pada hari itu adalah hari Jum’at. Pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari itu juga kiamat akan terjadi.” (HR. Muslim nomor 854)

2. Hari Jumat merupakan hari raya tiap pekan


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ فِي جُمُعَةٍ مِنَ الْجُمَعِ: مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِينَ،”إِنَّ هَذَا يَوْمٌ جَعَلَهُ اللَّهُ لَكُمْ عِيدًا، فَاغْتَسِلُوا، وَعَلَيْكُمْ بِالسِّوَاكِ”

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasululla Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada hari Jum’at, “Wahai kaum muslimin, sesungguhnya hari ini adalah hari yang dijadikan oleh Allah sebagai hari raya untuk kalian. Karena itu, mandi dan bersiwaklah.” (HR. Ath-Thabrani nomor 3433) 


Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ يَوْمُ عِيدٍ، فَلاَ تَجْعَلُوا يَوْمَ عِيدِكُمْ يَوْمَ صِيَامِكُمْ، إِلاَّ أَنْ تَصُومُوا قَبْلَهُ أَوْ بَعْدَهُ.

“Sesungguhnya, hari Jumat adalah hari raya. Karena itu, janganlah kalian jadikan hari raya kalian ini sebagai hari untuk berpuasa, kecuali jika kalian berpuasa sebelum atau sesudahnya.” (HR. Ahmad nomor 8012). 


3. Hari Jumat merupakan “yaumul mazid” (hari tambahan) bagi penduduk surga


Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu; bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jibril pernah mendatangiku, dan di tangannya ada sesuatu seperti kaca putih. Di dalam kaca itu, ada titik hitam. Aku pun bertanya, “Wahai Jibril, ini apa?” Beliau menjawab, “Ini hari Jumat.” Saya bertanya lagi, “Apa maksudnya hari Jumat?” Jibril mengatakan, “Kalian mendapatkan kebaikan di dalamnya.” Saya bertanya, “Apa yang kami peroleh di hari Jumat?” Beliau menjawab, “Hari jumat menjadi hari raya bagimu dan bagi kaummu setelahmu. Sementara, orang Yahudi dan Nasrani mengikutimu (hari raya Sabtu–Ahad).
” Aku bertanya, “Apa lagi yang kami peroleh di hari Jumat?” Beliau menjawab, “Di dalamnya, ada satu kesempatan waktu; jika ada seorang hamba muslim berdoa bertepatan dengan waktu tersebut, untuk urusan dunia serta akhiratnya, dan itu menjadi jatahnya di dunia, maka pasti Allah kabulkan doanya. Jika itu bukan jatahnya maka Allah simpan untuknya dengan wujud yang lebih baik dari perkara yang dia minta, atau dia dilindungi dan dihindarkan dari keburukan yang ditakdirkan untuk menimpanya, yang nilainya lebih besar dibandingkan doanya.
” Aku bertanya lagi, “Apa titik hitam ini?” Jibril menjawab, “Ini adalah kiamat, yang akan terjadi di hari Jumat. Hari ini merupakan pemimpin hari yang lain menurut kami. Kami menyebutnya sebagai “yaumul mazid”, hari tambahan pada hari kiamat.” Aku bertanya, “Apa sebabnya?” Jibril menjawab, “Karena Rabbmu, Allah, menjadikan satu lembah dari minyak wangi putih. Apabila hari Jumat datang, Dia Dzat yang Mahasuci turun dari illiyin di atas kursi-Nya. Kemudian, kursi itu dikelilingi emas yang dihiasi dengan berbagai perhiasan. Kemudian, datanglah para nabi, dan mereka duduk di atas mimbar tersebut. Kemudian, datanglah para penghuni surga dari kamar mereka, lalu duduk di atas bukit pasir. Kemudian, Rabbmu, Allah, Dzat yang Mahasuci lagi Mahatinggi, menampakkan diri-Nya kepada mereka, dan berfirman, “Mintalah, pasti Aku beri kalian!” Maka mereka meminta ridha-Nya. Allah pun berfirman, “Ridha-Ku adalah Aku halalkan untuk kalian rumah-Ku, dan Aku jadikan kalian berkumpul di kursi-kursi-Ku. Karena itu, mintalah, pasti Aku beri!” Mereka pun meminta kepada-Nya. Kemudian Allah bersaksi kepada mereka bahwa Allah telah meridhai mereka. Akhirnya, dibukakanlah sesuatu untuk mereka, yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati seseorang. Dan itu terjadi selama kegiatan kalian di hari jumat …. sehingga tidak ada yang lebih mereka nantikan, melebihi hari Jumat, agar mereka bisa semakin sering melihat Rabb mereka dan mendapatkan tambahan kenikmatan dari-Nya.” (H.R. Ath-Thabrani nomor 2084). 


4. Pada hari ini terdapat satu waktu di mana doa akan terkabulkan

Pada hari Jum’at terdapat satu waktu yang mubarakah (diberkahi) yang ditunjukkan oleh hadits shahih dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah membicarakan tentang hari Jum’at lalu beliau bersabda,

« فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ يُصَلِّى يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ »

Pada hari  itu terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim shalat berdoa memohon kebaikan kepada Allah bertepatan pada saat itu, melainkan Dia akan mengabulkannya.” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya, -yang kami pahami- untuk menunjukkan masanya yang tidak lama (sangat singkat).” (HR. Bukhari nomor 893[5] dan Muslim nomor 852) [6]


5. Orang yang berjalan untuk menunaikan shalat Jum’at akan diampuni


عَنْ سَلْمَانَ الْفَارِسِىِّ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « لاَ يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ، وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ ، وَيَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ ، أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيبِ بَيْتِهِ ثُمَّ يَخْرُجُ ، فَلاَ يُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ ، ثُمَّ يُصَلِّى مَا كُتِبَ لَهُ ، ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ الإِمَامُ ، إِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الأُخْرَى »

Dari Salman Al-Farisi berkata, Nabi –Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum’at dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyaknya atau mengoleskan minyak wangi dari rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan khutbah dengan seksama ketika imam berkhutbah, melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara Jum’at tersebut dan Jum’at berikutnya.” (HR. Bukhari nomor 843). [7]


6. Langkah kaki orang yang shalat Jum’at bernilai puasa dan qiyam selama setahun


Diriwayatkan dari Aus bin Aus Ats-Tsaqafi -Radliyallah ‘Anhu, berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا

Barangsiapa mandi pada hari Jum’at, berangkat lebih awal (ke masjid), berjalan kaki dan tidak berkendaraan, mendekat kepada imam dan mendengarkan khutbahnya, dan tidak berbuat lagha (sia-sia), maka dari setiap langkah yang ditempuhnya dia akan mendapatkan pahala puasa dan qiyamulail setahun.” (HR. Abu Dawud nomor 345). [8]


7. Antara Jum’at yang satu dan Jum’at selanjutnya adalah pelebur dosa atas apa yang terjadi di antara keduanya, dan ditambah tiga hari. Nabi Muhammad bersabda,

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَنِ اغْتَسَلَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَصَلَّى مَا قُدِّرَ لَهُ ثُمَّ أَنْصَتَ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْ خُطْبَتِهِ ثُمَّ يُصَلِّىَ مَعَهُ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الأُخْرَى وَفَضْلَ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ »

Dari Abu Hurairah, dari Nabi –Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda, “Barangsiapa mandi lalu mendatangi shalat Jum’at. Kemudian shalat sesuai dengan yang ditentukan untuknya kemudian diam mendengarkan khutbah hingga selesai lalu shalat bersama imam, maka diampunkan dosanya yang terjadi antara dua Jum’at ditambah tiga hari.” (HR. Muslim nomor 857). [9]


8. Meninggal pada hari atau malam Jum’at termasuk tanda husnul khatimah

حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ سَعِيدٍ التُّجِيبِيُّ، عَنْ أَبِي قَبِيلٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن عَمْرِو بن الْعَاصِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ مَاتَ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ، أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ وُقِيَ فِتْنَةَ الْقَبْرِ

Mu’awiyah bin Sa’id At-Tujibiy mengabarkan dari Abu Qabil, dari Abdullah bin Amru bin Ash berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang meninggal pada hari jum’at atau malam jum’at maka ia diselamatkan dari fitnah kubur.” (HR. At-Tabrani nomor 1534) [10]


9. Bergegas pergi shalat Jum’at termasuk sedekah yang paling agung.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ -رضى الله عنه- أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِى السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِى السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ ، وَمَنْ رَاحَ فِى السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِى السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً ، فَإِذَا خَرَجَ الإِمَامُ حَضَرَتِ الْمَلاَئِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ » .

Dari Abu Hurairah –Radhiyallahu anhu- bahwa Rasulullah –Shallallahu alaihi wa sallam-bersabda, “Barangsiapa mandi janabah pada hari Jum’at, kemudian pergi pada jam pertama, seolah-olah ia berkurban seekor onta, barangsiapa yang pergi pada jam kedua ia seolah-olah berkurban seekor sapi, barangsiapa pergi pada jam ketiga ia seolah-olah berkurban seekor kambing bertanduk, barangsiapa pergi pada jam keempat ia seolah-olah berkurban seekor ayam, barangsiapa pergi pada jam kelima ia seolah-olah berkurban sebutir telur. Jika Imam sudah keluar –untuk berkhutbah- malaikat datang mendengarkan dzikir. (khutbah, nasehat dan dzikir).” (HR. Bukhari nomor 841) [11].

10. Keutamaan agung yang dimiliki umat Muhammad adalah ditunjukannya mereka kepada hari Jum’at ini
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam,

نَحْنُ الْآخِرُونَ الْأَوَّلُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَنَحْنُ أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ بَيْدَ أَنَّهُمْ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِنَا وَأُوتِينَاهُ مِنْ بَعْدِهِمْ فَاخْتَلَفُوا فَهَدَانَا اللَّهُ لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنْ الْحَقِّ فَهَذَا يَوْمُهُمْ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ هَدَانَا اللَّهُ لَهُ قَالَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فَالْيَوْمَ لَنَا وَغَدًا لِلْيَهُودِ وَبَعْدَ غَدٍ لِلنَّصَارَى

“Kita adalah umat terakhir yang paling awal pada hari kiamat. Kita adalah orang yang pertama kali masuk surga. Hanya saja, mereka diberi al Kitab sebelum kita, sedangkan kita diberi sesudah mereka. Tapi mereka berselisih pendapat (tentang suatu hari). Lalu Allah menunjukkan kebenaran kepada kita mengenai apa yang mereka perselisihkan tersebut. Inilah hari yang mereka perselisihkan itu, dan Allah menunjukkan hari tersebut kepada kita –beliau menyebutkan hari Jum’at-, maka hari ini (Jum’at) adalah hari kita, besok (Sabtu) harinya orang-orang Yahudi, dan lusa (Ahad) adalah harinya orang-orang Nashrani.” (HR. Muslim nomor 855) [12]


Hadits di atas dikuatkan dengan hadits Hudzaifah –Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

« أَضَلَّ اللَّهُ عَنِ الْجُمُعَةِ مَنْ كَانَ قَبْلَنَا فَكَانَ لِلْيَهُودِ يَوْمُ السَّبْتِ وَكَانَ لِلنَّصَارَى يَوْمُ الأَحَدِ فَجَاءَ اللَّهُ بِنَا فَهَدَانَا اللَّهُ لِيَوْمِ الْجُمُعَةِ فَجَعَلَ الْجُمُعَةَ وَالسَّبْتَ وَالأَحَدَ وَكَذَلِكَ هُمْ تَبَعٌ لَنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ نَحْنُ الآخِرُونَ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا وَالأَوَّلُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْمَقْضِىُّ لَهُمْ قَبْلَ الْخَلاَئِقِ ».

Allah telah menyesatkan umat sebelum kita perihal hari Jum’at. Umat Yahudi memiliki hari Sabtu dan umat Nashrani memiliki hari Ahad. Lalu Allah mendatangkan kita, lalu Dia memberikan petunjuk kepada kita tentang hari Jum’at. Dan menjadikan (secara berurutan); hari Jum’at, Sabtu, dan Ahad. Mereka kelak juga mengikuti kita pada hari kiamat. Kita adalah umat terakhir dari penduduk dunia, tetapi orang pertama yang diadili sebelum semua makhluk.” (HR. Muslim nomor 856)[13].


Demikianlah keutamaan-keutamaan hari Jum’at yang tersebut dalam hadits Nabi sebagai motifasi bagi kita agar senantiasa menghormati, mengistimewakan, dan mengagungkan hari mulia ini dengan berbagai amal kebajikan. Mudah-mudahan Allah selalu menunjuki kita kepada apa yang dicintai dan diridhai-Nya.  Semoga.

Tulisan ini dishare ulang, dari:

Semoga Bermanfaat.....
Hasbunallah wa Ni'mal Wakiil Ni'mal Maula wa Ni'man Nashiir...